Oleh: Nurmanita Ardianti*
Dalam sejarah bangsa Indonesia pada masa penjajahan
bangsa asing selama lebih dari 350 tahun banyak perempuan yang tersiksa,
berkorban
dan berjuang. Perempuan di
masa itu memang di prioritaskan untuk berada di dalam rumah. Tugas
perempuan-perempuan di zaman itu adalah sebagian besar menjadi budak. Budak di
dalam pengertian ini ialah mengurus urusan rumah yang kebanyakan adalah
melayani sang suami atau melayani bangsa penjajah. Perempuan di zaman itu hanya
di tugaskan untuk memasak,mengerjakan tugas rumah
dan bahkan ada pula yang di
jadikan budak seks bangsa penjajah. Kaum wanita di Indonesia dalam sejarahnya
sungguh menyedihkan,harga diri dan kehormatan baginya tidak ada nilai di mata
penjajah negeri ini di masa itu.
Berbeda
dengan kedudukan perempuan di masa sekarang,
kehadiran perempuan mulai di
pertimbangkan, bahkan hamper sejajar dengan kedudukan pria. Dengan titik tolak
tersebut di harapkan perempuan Indonesia lebih memaksimalkan kemampuannya. Perempuan
merupakan sosok terpenting di dalam kehidupan berumah tangga, dengan keberadaan
nya di dalam rumah ia mampu mengatur atau menjadi pondasi yang paling mendasar
dalam membentuk keluarga yang harmonis.
Namun pada dasarnya setiap
perempuan pasti akan menjadi sosok seorang ibu. Ibu merupakan peranan penting
dalam mendidik anak terutama di masa pertumbuhannya.
Peran ibu dalam mendidik
anak tidak hanya mengacu pada pendidikan formal sang anak namun juga pendidikan
psikologis serta moral dan sosialnya. Karena generasi penerus bangsa adalah
bibit-bibit baru yang harus di pupuk pula dengan baik. Sebagia pemupuk generasi
baru peran ibu sangat penting. Jelaslah bahwa kunci keberhasilan seorang anak
adalah berkat asuhan dan didikan dari seorang ibu. Kedekatan emosional serta
sosial mampu membentuk karakter anak menjadi lebih baik, hal itu akan berdampak
pada kualitas diri anak yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia kelak. Jadi
dapat di simpulkan bahwa perempuan merupakan tombak penting suatu bangsa yang akan
melahirkan anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa dan Negara.
*Penulis
adalah kader baru IMM FH UMS
0 Komentar untuk "PEREMPUAN SEBAGAI IBU BANGSA"